Sebelum masa pandemi dimulai, para dokter, perawat, serta tenaga medis yang berada di rumah sakit terbiasa menggunakan masker saat bekerja. Masker digunakan untuk menjaga kebersihan, terutama menghindari bakteri dan droplet yang mungkin keluar dari mulut dan hidung saat melakukan pekerjaannya. Hal ini dilakukan agar tetap steril dan pasien juga terhindar dari kemungkinan penularan penyakit. Di saat pandemi ini, banyak pemerintahan di seluruh dunia yang menghimbau warganya menggunakan masker ketika melakukan kegiatan di luar rumah, meskipun awalnya WHO menyatakan bahwa masker hanya perlu digunakan apabila anda merawat pasien COVID-19 atau jika anda sakit. Oleh karena itu, pada jurnal minggu ini, kami akan menjelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan apabila anda menggunakan masker pada jangka waktu yang lama dan terus-menerus. Kiranya anda dapat membaca artikel ini sebagai pandangan yang didasari fakta yang ada di lapangan saat ini.
1. Kesulitan/gangguan pernapasan
Meskipun masker aman digunakan, mengenakannya dalam jangka waktu yang lama dan berkepanjangan justru cenderung dapat mengganggu pernapasan dan mengurangi volume udara segar yang anda dapatkan. Beberapa penelitian juga menunjukkan adanya sejumlah karbon dioksida hasil pernapasan yang dihirup kembali akibat penggunaann masker. Hal-hal ini tentunya dapat mengganggu kelancaran pernapasan, dan bagi sebagian orang yang telah memiliki gangguan pernapasan, seperti asma dan penyakit paru-paru lainnya, penggunaan masker justru dapat berakibat kurang baik karena dapat menimbulkan sesak napas. Selain itu, para ahli juga menganjurkan bagi anak usia di bawah 2 tahun dan orang yang kurang mampu melepaskan maskernya sendiri, untuk tidka menggunakan masker.
2. Iritasi kulit
Hal lain yang perlu anda perhatikan sebelum menggunakan masker adalah teliti mengenai bahan masker tersebut. Masker medis mungkin tergolong aman dan nyaman saat dikenakan, namun apabila anda menggunakan masker kain, bahan yang terbuat dari katun maupun serat alami lainnya lebih direkomendasikan daripada masker yang terbuat dari bahan sintetis. Seperti layaknya bahan pakaian yang anda kenakan, bahan masker juga menentukan kenyamanan pemakai, karena masker berbahan sintetis cenderung lebih sulit menyerap kelembaban dan keringat. Jika dikenakan dalam waktu lama, hal ini kemungkinan dapat menyebabkan iritasi kulit dan jerawat bagi kulit sensitif.
3. Kecenderungan untuk menyentuh wajah lebih sering
Sebagai lanjutan dari poin sebelumnya, ukuran masker juga menentukan kenyamanan sang pengguna. Pastikan masker anda pas, tidak terlalu longgar maupun terlalu ketat. Selain dapat mengganggu pertukaran udara, hal ini juga dapat membuat anda terus-menerus membetulkan pemakaian masker yang membuat anda tidak sadar menyentuh wajah lebih sering. Pilihlah masker yang memiliki ear loop maupun tali sesuai kebutuhan dan kenyamanan anda.
4. Memberikan rasa aman yang palsu
Salah satu kesalahpahaman yang marak diketahui publik saat pandemi ini ialah penggunaan masker menjamin anda tidak akan tertular virus. Masker dapat melindungi anda dari debu dan partikel halus yang terbang di udara, namun karena ukuran virus yang sangat kecil dan tak kasat mata, virus dapat menembus pori-pori masker. Kegunaan utama masker saat pandemi ini adalah untuk mencegah droplet yang keluar dari mulut serta hidung. Oleh karena itu, masker bukanlah jaminan ataupun tameng anda dari virus. Banyak faktor lain yang jauh lebih penting, seperti mencuci tangan sebelum makan, setelah memegang uang dan permukaan benda, melakukan physical distancing, serta yang paling penting, yakni membangun dan menjaga tingkat imunitas tubuh.
5. Kebersihan masker yang dikenakan
Poin terakhir ini seringkali tidak diperhatikan tanpa sengaja, misalnya cara melepas masker yang benar, ataupun menjaga kebersihan masker itu sendiri. Saat menggunakan masker kain, perhatikan frekuensi penggunaannya dan cucilah masker tersebut secara rutin, agar bakteri tidak menumpuk pada masker tersebut. Selain itu, apabila anda menggunakan masker medis, perhatikan cara melepas masker yang baik dan benar, serta hindari kontak bagian luar masker dengan mata, hidung, maupun mulut. Setelah melepas masker, buang masker pada tempatnya dan cucilah tangan anda.