LOADING
17/05/21
5 Manfaat Berpuasa di Bulan Ramadhan untuk Kesehatan
Jurnal sebelumnyaJurnal Berikutnya

Bulan suci Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk refleksi dan memperbaiki diri. Salah satu ibadah yang dijalankan pada bulan ini ialah puasa selama sebulan penuh sebelum merayakan Idul Fitri. Di samping manfaat spiritual yang didapatkan, puasa juga diketahui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan anda. Oleh karena itu, pada jurnal minggu ini, kami akan menjelaskan beberapa manfaat kesehatan yang anda peroleh selama menjalankan ibadah puasa.

Mengurangi nafsu makan dan meningkatkan metabolisme tubuh

Manusia merupakan makhluk yang membentuk kebiasaan, termasuk kebiasaan dalam hal makan. Apabila anda termasuk individu yang mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak sehari-harinya, mungkin bulan puasa menjadi bulan yang cukup menantang bagi anda. Anda mungkin bahkan mengalami keinginan untuk mengonsumsi makanan dengan porsi banyak saat berbuka. Meski begitu, anehnya anda justru tidak dapat makan terlalu banyak saat berbuka. Hal ini terjadi karena saat bulan puasa, tubuh telah terbiasa mengonsumsi makanan dalam rentang waktu yang terbatas dan dengan frekuensi yang terbatas pula, hanya saat sahur dan berbuka. Oleh karena itu, bulan puasa merupakan momen yang tepat untuk mengurangi nafsu makan dan membatasi porsi makan secara umum. Dengan mengonsumsi lebih sedikit makanan, tubuh dapat meningkatkan produksi enzim yang membantu menurunkan kolesterol dan lemak, serta meningkatkan metabolisme anda. Meski begitu, penting juga untuk memperhatikan jenis makanan yang anda konsumsi saat sahur dan berbuka. Makanan yang direkomendasikan tentunya makanan yang kaya akan nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, karbohidrat kompleks, dan protein.

Membantu mengurangi berat badan

Seperti telah disebutkan sebelumnya, mengurangi jumlah makanan yang anda konsumsi berarti mengurangi kalori yang masuk ke dalam tubuh dan dapat membantu mengurangi berat badan anda apabila dilakukan secara konsisten. Beberapa studi menunjukkan bahwa menjalankan puasa di bulan Ramadan dapat membantu mengurangi inflamasi dalam tubuh, mengurangi lemak dalam darah, serta membantu menurunkan berat badan. Hal ini dikarenakan tubuh yang menggunakan energi dari lemak saat berpuasa.

Meningkatkan sensitivitas insulin

Kebiasaan makan yang anda miliki tentunya berpengaruh besar terhadap kestabilan gula darah, terutama jika anda sering mengonsumsi makanan manis ataupun jarang bergerak dalam kehidupan sehari-hari. Kadar gula dalam darah yang tinggi tentunya dapat mempengaruhi insulin dan menyebabkan resistensi insulin. Bila hal ini terjadi, tidak hanya resiko diabetes tipe 2 saja yang dapat anda hadapi, tetapi juga gangguan metabolisme, timbulnya inflamasi dalam tubuh, hingga berkurangnya kesehatan otak. Oleh karena itu, kegiatan berpuasa di bulan Ramadan setidaknya dapat membantu memperbaiki keseimbangan gula dalam darah dan mengurangi masalah insulin. Beberapa riset menunjukkan bahwa makan dalam periode yang telah ditetapkan setiap harinya dapat mengurangi resistensi insulin, menurunkan resiko inflamasi, serta meningkatkan metabolisme tubuh. Meski begitu, penting untuk diingat bagi orang-orang yang memiliki gula darah yang cenderung rendah, agar berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli medis sebelum berpuasa. Ada baiknya untuk menstabilkan gula darah terlebih dahulu sebelum memulai kegiatan puasa untuk menghindari komplikasi kesehatan.

Meningkatkan daya tahan tubuh

Berpuasa juga dapat membantu meningkatkan imunitas. Saat berpuasa, tubuh mengumpulkan sel-sel darah putih yang lama dan memperbaruinya setelah anda mengonsumsi makanan. Oleh karena regenerasi sel-sel inilah, anda sebaiknya mengonsumsi makanan yang bernutrisi saat berbuka puasa. Mengonsumsi makanan yang cenderung berlemak ataupun manis sebaiknya dikurangi, demi menjaga tingkat kolesterol dan kestabilan gula dalam darah. Selain itu, jenis makanan ini juga dapat menyebabkan inflamasi dalam sistem pencernaan anda, yang kemudian dapat mempengaruhi daya tahan tubuh.

Menjaga kesehatan otak

Terakhir, kegiatan berpuasa juga dapat bermanfaat bagi kesehatan otak. Asupan makanan yang terbatas di bulan Ramadhan mempengaruhi pembuangan serta pembaruan sel-sel otak, yang kemudian memiliki efek baik bagi mood anda, serta memperbaiki daya ingat dan kemampuan belajar. Beberapa studi juga menunjukkan bahwa apabila dilakukan dalam jangka waktu yang lama, puasa juga dapat membantu memperlambat degenerasi otak seiring bertambahnya usia, serta mengurangi potensi penyakit yang menyerang otak, seperti Alzheimer.