Selain protein dan lemak, karbohidrat merupakan salah satu komponen penting untuk memelihara kesehatan jasmani. Setelah dikonsumsi, karbohidrat akan diproses di dalam tubuh dan diubah menjadi glukosa atau gula agar tubuh dapat menggunakannya menjadi energi. Meskipun gula merupakan komponen yang dibutuhkan tubuh, konsumsi secara berlebihan dapat mengganggu kesehatan anda. Oleh karena itu, bijaklah dalam memilah sumber karbohidrat yang sehat dan membatasi diri saat mengonsumsi makanan olahan yang cenderung kaya akan gula. Pada jurnal minggu ini, kami akan menjelaskan beberapa alasan mengapa anda harus membatasi konsumsi gula demi menghindari efek buruk pada tubuh.
1. Meningkatkan populasi bakteri jahat pada pencernaan
Mengonsumsi gula dalam jumlah berlebih dapat mempengaruhi keseimbangan jumlah bakteri baik dan bakteri jahat dalam sistem pencernaan. Padahal, kesehatan saluran pencernaan berkaitan erat dengan kelancaran metabolisme tubuh, tingkat imunitas, serta produksi hormon seperti serotonin. Selain itu, gangguan kesehatan pada kulit, seperti jerawat, eksim, atau psoriasis dapat timbul akibat konsumsi gula secara berlebihan. Oleh karena itu, dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula demi menjaga kesehatan pencernaan, yang dapat berdampak baik bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh.
2. Menurunkan daya tahan tubuh
Seperti telah disebutkan dalam poin sebelumnya, kekuatan daya tahan tubuh juga berkaitan erat dengan kondisi kesehatan pencernaan. Ketika ketidakstabilan maupun gangguan muncul pada sistem pencernaan, tingkat imunitas juga akan terganggu. Riset telah menunjukkan daya tahan tubuh cenderung menurun selama 5 jam setelah mengonsumsi gula. Selain itu, efektivitas sel darah putih juga cenderung melemah sebesar 50 persen. Hal ini berarti anda dapat lebih mudah terserang infeksi penyakit yang disebabkan oleh bakteri maupun virus. Konsumsi gula berlebih juga membuat tubuh kekurangan mineral penting lainnya yang berguna demi menjaga imunitas. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan jumlah gula yang anda konsumsi, khususnya pada masa pandemi ini.
3. Mengakibatkan ketidakstabilan gula darah
Memiliki pola makan yang tinggi gula dapat membuat gula darah anda tidak stabil dan meningkatkan produksi hormon serotonin dalam tubuh. Hal ini kemudian dapat menyebabkan sugar crash, dimana anda cenderung ingin mengonsumsi gula terus-menerus (adiktif). Apabila terjadi dalam jangka waktu lama, hal ini juga dapat mengakibatkan resistensi insulin, yang menandakan awal terjadinya diabetes tipe 2.
4. Menyebabkan kegemukan
Gaya hidup tertentu cenderung membuat kalori yang anda konsumsi tidak terpakai dan menumpuk dalam tubuh, apalagi jika anda banyak mengonsumsi gula. Misalnya, apabila anda tidak memiliki banyak kegiatan yang mengharuskan anda bergerak setiap hari, maka kecenderungan anda untuk memiliki berat badan di atas normal menjadi lebih besar. Oleh karena itu, aturlah pola makan anda dengan mengurangi konsumsi gula, serta mengimplementasikan olahraga dalam keseharian anda.
5. Meningkatkan resiko osteoporosis dan gigi berlubang
Meskipun rasa manis yang ditimbulkan oleh gula terasa nikmat di lidah serta membuat anda ingin memakannya lagi dan lagi, konsumsi gula secara berlebihan justru dapat mengganggu kesehatan dan membuat tubuh kekurangan mineral penting seperti zinc, sodium, potassium, magnesium, dan kalsium. Mineral-mineral ini berguna untuk menjaga kepadatan tulang dan memperkuat gigi agar tidak mudah berlubang. Jika anda ingin mengurangi resiko osteoporosis dan menjaga gigi agar tetap sehat, maka kurangilah jumlah gula yang anda konsumsi setiap harinya.
6. Meningkatkan resiko penyakit kronis
Melakukan hal yang berlebihan tentunya tidak baik, termasuk mengonsumsi gula secara berlebihan. Meskipun saat ini banyak jenis makanan yang ditawarkan di pasaran kaya akan gula, anda harus menyadari bahwa resiko kesehatan yang ditimbulkan tidaklah sebanding dengan kenikmatan sementara yang anda rasakan. Konsumsi gula secara berlebih dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, gangguan hati, kanker, hingga gangguan fungsi otak seperti Alzheimer.
7. Meningkatkan resiko kesehatan pada pria
Terakhir, konsumsi gula juga dapat mempengaruhi kesehatan pria secara negatif. Misalnya, dapat mengakibatkan produksi hormon estrogen pada pria, yang membuat lemak berkumpul pada bagian dada. Selain itu, ketidakstabilan gula darah akibat konsumsi gula berlebih juga dapat merusak kesehatan pembuluh kapiler, kesehatan syaraf, serta meningkatkan resiko disfungsi ereksi.